Social Icons

Pages

Featured Posts

Posting by Gunawan Muhaemin

Kamis, 28 Juni 2018

CWCCA 2018

Pelatihan Perawatan Luka Modern 2018
CWCCA 2018(Certified Wound Care Clinician Assosiate)




Tanggal: 13-16 Agustus 2018
Tempat: Pananjung Meeting Room, HORISON PALMA PANGANDARAN
Deskripsi Event:
Ilmu perawatan luka sangat berkembang pesat beberapa dekade ini, ditunjang juga teknologi terbaru dalam pemilihan wound dresssing (balutan luka) yang menyebabkan banyak minat untuk mempelajari tentang perawatan luka, baik itu dari kalangan mahasiswa, praktisi kesehatan dilapangan dan juga kalangan dosen. Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak akan luput dengan adanya luka, sudah pasti setiap manusia didunia ini pernah mengalami luka baik itu hanya luka kecil sampai adanya luka besar. Untuk itu, IMP Health Education bekerjasama dengan WoCare Center memberikan program pelayanan khusus dalam perawatan luka dengan konsultan terbaik spesialis dalam perawatan luka dan juga memberikan pelatihan tentang perawatan luka bagi semua kalangan.
Trainer:
  • WINNERS (Wocare For Indonesia Nurse) Team

Investasi:
  • Periode 1 (1 Mei-30 Juni 2018) : Rp.3.699.000,-
  • Periode 2 (1 Juli-31 Juli 2018) : Rp. 3.999.000,-

Fasilitas:
  • Sertifikat KEMENKES RI
  • Sertifikat Workshop PPNI
  • Sertifikat Kompetensi LKP Wocare Center
  • Training Kit (Tas, Block Note, Pulpen, ID Card)
  • 1 Set Wound Care Kit
  • Modul Materi (Student Handbook)
  • CD Pelatihan
  • Makan Siang 4x & Cofee Break 7x
  • Kaos Polo Pelatihan


More Information:
  • Hotline 1: 081 221 058 187 (whatsapp)
  • Hotline 2 : 085 221 055 660 (whatsapp)
  • Telephon: (0265) 750 1329

anda cari: pelatihan perawatan luka, perawatan luka modern, cwcca 2018, perawatan luka, ahli luka, perawat luka, sabun luka, dresing luka hanya ada di Pelatihan Ini.

Senin, 23 April 2018

Pelatihan Perawatan Luka Modern (CWCCA)


Pelatihan Perawatan Luka Modern
CWCCA (Certified Wound Care Clinician Assosiate)



Tanggal: 13-16 Agustus 2018
Tempat: Pananjung Meeting Room, HORISON PALMA PANGANDARAN
Deskripsi Event:
Ilmu perawatan luka sangat berkembang pesat beberapa dekade ini, ditunjang juga teknologi terbaru dalam pemilihan wound dresssing (balutan luka) yang menyebabkan banyak minat untuk mempelajari tentang perawatan luka, baik itu dari kalangan mahasiswa, praktisi kesehatan dilapangan dan juga kalangan dosen. Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak akan luput dengan adanya luka, sudah pasti setiap manusia didunia ini pernah mengalami luka baik itu hanya luka kecil sampai adanya luka besar. Untuk itu, IMP Health Education bekerjasama dengan WoCare Center memberikan program pelayanan khusus dalam perawatan luka dengan konsultan terbaik spesialis dalam perawatan luka dan juga memberikan pelatihan tentang perawatan luka bagi semua kalangan.
Trainer:
  • Widasari Srigitarja, SKp., RN., WOC(ET)N
  • WINNERS (Wocare For Indonesia Nurse) Team

Investasi:
  • Periode 1 (1 Mei-30 Juni 2018) : Rp.3.699.000,-
  • Periode 2 (1 Juli-31 Juli 2018) : Rp. 3.999.000,-

Fasilitas:
  • Sertifikat KEMENKES RI
  • Sertifikat Workshop PPNI
  • Sertifikat Kompetensi LKP Wocare Center
  • Training Kit (Tas, Block Note, Pulpen, ID Card)
  • 1 Set Wound Care Kit
  • Modul Materi (Student Handbook)
  • CD Pelatihan
  • Makan Siang 4x & Cofee Break 7x
  • Kaos Polo Pelatihan


More Information:
  • Hotline 1: 081 221 058 187 (whatsapp)
  • Telephon: (0265) 750 1329


Selasa, 04 November 2014

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2014 Tentang Keperawatan

Akhirnya RUU Keperawatan resmi disahkan oleh DPR menjadi UU (Undang-Undang) sehingga ada payung hukum yang jelas untuk profesi perawat. “Seluruh fraksi menyetujui RUU ini dibawa ke pembahasan tingkat dua (sidang paripurna), yakni tahap pengesahan. Seluruh pimpinan fraksi sudah menandatanganinya,” kata Ketua Komisi X Ribka Tjiptaning dalam Rapat Paripurna, di Gedung Nusantara II, DPR RI, Senayan, Kamis, (25/9/2014).
inilah aksi kami  "SUPPORT FOR UNDANG-UNDANG KEPERAWATAN" di depan gedung DPR RI 25 september 2014. syukur alhamdulillah.
untuk yang ingin download UU Keperawatan , KLIK DISINI. salinan UU RI No 38 Tahun 2014

Minggu, 05 Oktober 2014

Askep / Asuhan Keperawatan Tonsilitis

 

A. DEFINISI TONSILITIS

Tonsilitis akut adalah peradangan pada tonsil yang masih bersifat ringan. Radang tonsil pada anak hampir selalu melibatkan organ sekitarnya sehingga infeksi pada faring biasanya juga mengenai tonsil sehingga disebut sebagai tonsilofaringitis. ( Ngastiyah,1997 )
Tonsilitis

B. ETIOLOGI TONSILITIS

Penyebab tonsilitis bermacam – macam, diantaranya adalah yang tersebut dibawah ini yaitu :
  1. Streptokokus Beta Hemolitikus
  2. Streptokokus Viridans
  3. Streptokokus Piogenes
  4. Virus Influenza
Infeksi ini menular melalui kontak dari sekret hidung dan ludah (droplet infections)

C. PROSES PATOLOGI TONSILITIS

Bakteri dan virus masuk masuk dalam tubuh melalui saluran nafas bagian atas, akan menyebabkan infeksi pada hidung atau faring kemudian menyebar melalui sistem limfa ke tonsil.
Adanya bakteri dan virus patogen pada tonsil menyebabkan terjadinya proses inflamasi dan infeksi sehingga tonsil membesar dan dapat menghambat keluar masuknya udara.
Infeksi juga dapat mengakibatkan kemerahan dan edema pada faring serta ditemukannya eksudat berwarna putih keabuan pada tonsil sehingga menyebabkan timbulnya sakit tenggorokan, nyeri telan, demam tinggi bau mulut serta otalgia.

Askep Bayi Lahir Prematur

BAYI PREMATUR

Definisi :

Bayi baru lahir dengan umur kehamilan 37 minggu atau kurang saat kelahiran disebut dengan bayi prematur. Walaupun kecil, bayi prematur ukurannya sesuai dengan masa kehamilan tetapi perkembangan intrauterin yang belum sempurna dapat menimbulkan komplikasi pada saat post natal. Bayi baru lahir yang mempunyai berat 2500 gram atau kurang dengan umur kehamilan lebih dari 37 minggu disebut dengan kecil masa kehamilan, ini berbeda dengan prematur, walaupun 75% dari neonatus yang mempunyai berat dibawah 2500 gram lahir prematur.
Problem klinis terjadi lebih sering pada bayi prematur dibandingkan dengan pada bayi lahir normal. Prematuritas menimbulkan imaturitas perkembangan dan fungsi sistem, membatasi kemampuan bayi untuk melakukan koping terhadap masalah penyakit.
Masalah yang umum terjadi diantaranya respiratory disstres syndrom (RDS), enterocolitis nekrotik, hiperbilirubinemia, hypoglikemia, thermoregulation, patetnt duktus arteriosus (PDA), edema paru, perdarahan intraventrikular. Stressor tambahan lain pada infant dan orangtua meliputi hospitalisasi untuk penyakit pada bayi. Respon orangtua dan mekanisme koping mereka dapat menimbulkan gangguan pada hubungan antar mereka. Diperlukan perencanaan dan tindakan yang adekuat untuk permasalahn tersebut.
Bayi prematur dapat bertahan hidup tergantung pada berat badannya, umur kehamilan, dan penyakit atau abnormalitas. Prematur menyumbangkan 75% - 80% angka kesakitan dan kematian neonatus.

Etiologi dan faktor presipitasi:

Permasalahan pada ibu saat kehamilan :
  1. Penyakit/kelainan seperti hipertensi, toxemia, placenta previa, abruptio placenta, incompetence cervical, janin kembar, malnutrisi dan diabetes mellitus.
  2. Tingkat sosial ekonomi yang rendah dan prenatal care yang tidak adekuat
  3. Persalinan sebelum waktunya atau induced aborsi
  4. Penyalahgunaan konsumsi pada ibu seperti obat-obatan terlarang, alkohol, merokok dan caffeine

Askep Hipothermia

HIPOTHERMIA dan HIPERTHERMIA

HIPOTHERMIA

Suhu normal pada neonatus berkisar antara 360C - 37,50C pada suhu ketiak. Gejala awal hipothermia apabila suhu < 360C atau kedua kaki dan tangan teraba dingin. Bila seluruh tubuh bayi teraba dingin, maka bayi sudah mengalami hipothermia sedang (suhu 320C - <360C). Disebut hipothermia berat bila suhu tubuh < 320C. Untuk mengukur suhu tubuh pada hipothermia diperlukan termometer ukuran rendah (low reading termometer) sampai 250C. Disamping sebagai suatu gejala, hipothermia dapat merupakan awal penyakit yang berakhir dengan kematian.
Yang menjadi prinsip kesulitan sebagai akibat hipothermia adalah meningkatnya konsumsi oksigen (terjadi hipoksia), terjadinya metabolik asidosis sebagai konsekuensi glikolisis anaerobik, dan menurunnya simpanan glikogen dengan akibat hipoglikemia. Hilangnya kalori tampak dengan turunnya berat badan yang dapat ditanggulangi dengan meningkatkan intake kalori.
Etiologi dan faktor presipitasi
  1. Prematuritas
  2. Asfiksia
  3. Sepsis
  4. Kondisi neurologik seperti meningitis dan perdarahan cerebral
  5. Pengeringan yang tidak adekuat setelah kelahiran
  6. Eksposure suhu lingkungan yang dingin

Askep BBL (Bayi Baru Lahir)

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI BARU LAHIR YANG SAKIT (HIPERBILIRUBINEMIA, HIPOTERMIA dan HIPERTERMIA, BAYI PREMATUR, ASFIKSIA)

PENDAHULUAN

Bayi baru lahir atau neonatus meliputi umur 0 – 28 hari. Kehidupan pada masa neonatus ini sangat rawan oleh karena memerlukan penyesuaian fisiologik agar bayi di luar kandungan dapat hidup sebaik-baiknya. Hal ini dapat dilihat dari tingginya angka kesakitan dan angka kematian neonatus. Diperkirakan 2/3 kematian bayi di bawah umur satu tahun terjadi pada masa neonatus. Peralihan dari kehidupan intrauterin ke ekstrauterin memerlukan berbagai perubahan biokimia dan faali. Dengan terpisahnya bayi dari ibu, maka terjadilah awal proses fisiologik sebagai berikut :
  1. Peredaran darah melalui plasenta digantikan oleh aktifnya fungsi paru untuk bernafas (pertukaran oksigen dengan karbondioksida)
  2. Saluran cerna berfungsi untuk menyerap makanan
  3. Ginjal berfungsi untuk mengeluarkan bahan yang tidak terpakai lagi oleh tubuh untuk mempertahankan homeostasis kimia darah
  4. Hati berfungsi untuk menetralisasi dan mengekresi bahan racun yang tidak diperlukan badan
  5. Sistem imunologik berfungsi untuk mencegah infeksi
  6. Sistem kardiovaskular serta endokrin bayi menyesuaikan diri dengan perubahan fungsi organ tersebut diatas