A. PENGERTIAN SIROSIS HATI
Sirosis adalah proses difus yang ditandai oleh fibrosis dan perubahan
struktur hepar yang normal menjadi nodula- nodula yang abnormal. Hasil
akhirnya adalah destruksi hepatosit dan digantikan oleh jaringan fibrin
serta gangguan atau kerusakan vaskular (Dipiro et al, 2006).
Progevisitas sirosis akan mengarah pada kondisi hipertensi portal yang
bertanggung jawab terhadap banyak komplikasi dari perkembangan penyakit
sirosis ini. Komplikasi ini meliputi spontaneous bacterial peritonitis (SBP), hepatic encephalophaty dan pecahnya varises esophagus yang mengakibatkan perdarahan (hematemesis dan atau melena) (Sease et al,
2008). Pada sirosis hepatis, jaringan hati yang normal digantikan oleh
jaringan parut (fibrosis) yang terbentuk melalui proses bertahap.
Jaringan parut ini mempengaruhi struktur normal dan regenerasi sel-sel
hati. Sel-sel hati menjadi rusak dan mati sehingga hati secara bertahap
kehilangan fungsinya. Hati (liver) sebagaimana diketahui adalah organ di
bagian kanan atas perut yang memiliki banyak fungsi, di antaranya:
- Menyimpan glikogen (bahan bakar untuk tubuh) yang terbuat dari gula. Bila
diperlukan, glikogen dipecah menjadi glukosa yang dilepaskan ke dalam aliran darah.
- Membantu proses pencernaan lemak dan protein.
- Membuat protein yang penting bagi pembekuan darah.
- Mengolah berbagai obat
- Membantu membuang racun dari tubuh.
Sirosis merupakan penyakit yang sangat berbahaya karena mengganggu
fungsi-fungsi di atas. Selain itu, sirosis juga berisiko menjadi kanker
hati (hepatocellular carcinoma). Risiko terbesar sirosis yang
disebabkan oleh infeksi hepatitis C dan B, diikuti dengan sirosis yang
disebabkan oleh hemokromatosis.